Search Here

Download

Sunday, May 18, 2014

Banyak Anak Banyak Rezeki Atau Pengangguran?

Orang Jawa mengatakan “Banyak anak banyak rezeki.” Banyak rezeki berarti semakin tinggi daya beli dan semakin tinggi kesejahteraan sosial ekonomi suatu  masyarakat. Lalu,  apakah pepatah orang Jawa ini benar adanya atau justru sebaliknya?

Banyak anak banyak rezeki menyiratkan bahwa semakin banyak anak sebagai tenaga kerja maka akan semakin banyak penghasilan yang didapatkan. Ketika semakin banyak penghasilan kita, maka bisa dikatakan kita akan semakin sejahtera. Akan tetapi, perlu diingat apakah setiap anak (sebagai tenaga kerja) memiliki kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, apakah ada pekerjaan yang tersedia bagi mereka apabila pekerjaan tidak bertambah seiring dengan jumlah pertambahan anak? Hal ini tentu akan menjadi masalah ketika semakin banyak anak tetapi tidak diikuti dengan kemampuan anak tersebut untuk mendapat pekerjaan dan tidak ada nya pertambahan jumlah lapangan pekerjaan.  Hal berikutnya yang akan terjadi adalah pengangguran, kemiskinan, dan akhirnya peningkatan tindak kriminal.

Penambahan anak atau secara umum penduduk harus disertai dengan kemampuan orang tua atau keluarga untuk mendidik mereka. Ketika sebuah keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan memiliki banyak anak maka kemungkinan besar anak mereka akan menjadi miskin jika sang orang tua tidak mampu memberikan bekal kemampuan bagi mereka..

Sayangnya,  keadaan pertambahan penduduk (banyak anak) yang tidak diikuti dengan kemampuan untuk menyediakan bekal yang layak masih banyak terjadi di Indonesia terutama di masyarakat pedesaan. Sebagai contoh adalah masyarakat di daerah saya yang mana  setiap pasangan masih memiliki sekitar tiga sampai empat anak padahal sebagian besar keluarga di daerah saya adalah petani atau pun buruh. Sebagai hasil fakta ini adalah kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat di daerah saya yang bisa dibilang masih kurang.

Untuk mengatasi masalah pertambahan penduduk dan kesejahteraan masyarakat, sebenarnya, pemerintah sudah memiliki BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dengan kebijakan kebijakannya.  Hanya saja,  pada pelaksanaan program di lapangan mungkin kurang maksimal, sehingga masih banyak keluarga yang taraf kesejahteraan sosial ekonominya masih di bawah rata-rata.

Sebagai contoh kurang suksesnya pelaksanaan program pemerintah (dalam mengatasi masalah kependudukan ini)  adalah ketika saya bertanya kepada ibu saya kenapa beliau tidak ikut program KB (Keluarga berencana), jawab beliau adalah karena kalau ikut KB (Keluarga Berencana) nanti malah sakit karena obatnya. Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan yang dilakukan pemerintah memang kurang merata dan kurang menyeluruh sehingga pemahaman masyarakat masih kurang.

Pemerintah seharusnya menyadari bahwa  masyarakat desa memiliki tingkat kesadaran akan program pemerintah yang masih rendah. Sebagian besar masyarakat di daerah saya, sebagai contoh, lebih mementingkan bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka daripada harus berkumpul untuk mendengar ceramah oleh pegawai pemerintah.

Menurut saya, ada beberapa cara untuk memaksimalkan pelaksanaan program pemerintah (karena menurut saya program pemerintah sudah bagus hanya saja terkendala pada pelaksanaan di lapangan):

  1. Dalam setiap pelaksanaan penyuluhan, pemerintah sebaiknya menarik perhatian masa seperti dengan memberikan hadiah, diadakan acara lomba atau menampilkan pertunjukan wayang kulit/orang.
  2. Kalau memang perlu datangi dari rumah ke rumah. Hal ini untuk membujuk beberapa keluarga yang mungkin tingkat kesadarannya masih sangat rendah.
  3. Pilih pegawai lapangan yang lebih mengetahui seluk beluk daerah agar penyampaian penyuluhan lebih maksimal dan bisa diterima.
Apa pun yang dilakukan pemerintah saya berharap bahwa mereka benar-benar melakukan itu untuk sepenuhnya kepentingan rakyat. Semoga pemerintah Indonesia semakin baik dalam melaksanakan kebijakannya, begitu pula rakyat Indonesia semoga semakin sejahtera secara sosial dan ekonomi.

Referensi:
http://www.bkkbn.go.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Kependudukan_dan_Keluarga_Berencana_Nasional



0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More