Search Here

Download

Wednesday, April 18, 2012

Rasulullah S.A.W. Dan Uang 8 Dirham

Assalamu’alaikum saudaraku,

Akhirnya, setelah dua hari tidak bisa memposting di blog ini, kali ini saya siap memposting sebuah cerita yang tentunya sangat pantas untuk direnungkan. Bersedekah. Ya, cerita kali ini adalah cerita langsung  yang pernah di alami baginda Rasul Muhammad SAW  tentang manfaat bersedekah dengan ikhlas. Betapa mulia nya beliau yang mampu mementingkang kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri. Itulah sosok pemimpin yang pantas ditiru. Sangat tidak sesuai dengan pemimpin-pemimpin jaman sekarang yang dengan berani-beraninya memperkaya diri tanpa memikirkan nasib rakyatnya. Semoga kita tidak terjerumus kedalam golongan tersebut.  Semoga dengan cerita kali ini kita semua mendapat hidayah dari Allah SWT sehingga kita mampu menjadi manusia yang manusia atau manusia yang bukan hanya bentuknya saja manusia tapi menjadi manusia yang cara berpikir dan akhlaknya itu memang manusia. Berikut ceritanya:

Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud berbelanja. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau menyempatkan diri bertanya kepada wanita itu kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis karena sangat takut didera oleh majikannya. Mendengar pengakuan wanita itu, kemudian dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut.Uang Rasulullah Muhammad SAW kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua miskin dengan setengah berteriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak." Rasulullah mendatangi dan memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya sehingga beliau tak jadi memakai baju baru.

Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat karena pada saat  itu budak  itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata. Dengan senang hati beliau mengantarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali. Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. 

Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya." Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah." Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian."

Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. "Bahwanya Allah menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya."

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More