Assalamu’alaikum saudaraku,
Akhirnya, setelah dua hari tidak
bisa memposting di blog ini, kali ini saya siap memposting sebuah cerita yang
tentunya sangat pantas untuk direnungkan. Bersedekah. Ya, cerita kali ini
adalah cerita langsung yang pernah di
alami baginda Rasul Muhammad SAW tentang
manfaat bersedekah dengan ikhlas. Betapa mulia nya beliau yang mampu
mementingkang kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri. Itulah
sosok pemimpin yang pantas ditiru. Sangat tidak sesuai dengan pemimpin-pemimpin
jaman sekarang yang dengan berani-beraninya memperkaya diri tanpa memikirkan
nasib rakyatnya. Semoga kita tidak terjerumus kedalam golongan tersebut. Semoga dengan cerita kali ini kita semua
mendapat hidayah dari Allah SWT sehingga kita mampu menjadi manusia yang
manusia atau manusia yang bukan hanya bentuknya saja manusia tapi menjadi
manusia yang cara berpikir dan akhlaknya itu memang manusia. Berikut ceritanya:
Suatu hari Rasulullah SAW
bermaksud berbelanja. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian
dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati
seorang wanita yang sedang menangis. Beliau menyempatkan diri bertanya kepada
wanita itu kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu
menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar
2 dirham. Ia menangis karena sangat takut didera oleh majikannya. Mendengar
pengakuan wanita itu, kemudian dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah
untuk menghibur perempuan malang tersebut.Uang Rasulullah Muhammad SAW kini
tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan
tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua miskin dengan setengah berteriak
berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya
kelak." Rasulullah mendatangi dan memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya
lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan
dengan sukarela kepadanya sehingga beliau tak jadi memakai baju baru.
Dengan langkah ringan beliau
hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini
beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan
persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya
karena terlambat karena pada saat itu
budak itu nilainya tidak lebih dari seekor
binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia
untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata. Dengan senang hati beliau mengantarkan
perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau ucapkan
salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh
penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan.
Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan
sengaja melakukannya dengan maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali.
Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya.
Beliau mengantar
perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah
kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum,
biarlah aku yang menerima hukumannya." Mendengar ucapan Rasulullah in
penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga
dari baginda Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak
belian ini merdeka karena Allah." Betapa bahagianya Rasulullah mendengar
pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat
keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata,
"Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada
delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang
ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak
belian."
Akhirnya, rahmat dan kasih
sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan
kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi.
"Bahwanya Allah menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya."
0 comments:
Post a Comment